BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah metode perhitungan dengan
sebuah kontrol dimensi, luas dan volume dengan
memanfaatkan bantuan komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada
tiap-tiap elemen pembaginya. Prinsipnya adalah suatu ruang yang berisi fluida
yang akan dilakukan penghitungan dibagi menjadi beberapa bagian, hal ini sering
disebut dengan sel dan prosesnya dinamakan meshing. Bagian-bagian yang
terbagi tersebut merupakan sebuah kontrol penghitungan yang akan dilakukan
adalah aplikasi.
Kontrol-kontrol penghitungan ini beserta kontrol-kontrol
penghitungan lainnya merupakan pembagian ruang yang disebut tadi atau
meshing. Nantinya, pada setiap titik kontrol penghitungan akan dilakukan
penghitungan oleh aplikasi dengan batasan domain dan boundary condition
yang telah ditentukan. Prinsip inilah yang banyak dipakai pada proses
penghitungan dengan menggunakan bantuan komputasi komputer. Contoh lain
penerapan prinsip ini adalah Finite Element Analysis (FEA) yang digunakan untuk menghitung
tegangan yang terjadi pada benda solid.
Sejarah CFD berawal pada
tahun 60-an dan terkenal pada tahun 70-an awalnya pemakaian konsep CFD hanya digunakan untuk aliran fluida
dan reaksi kimia, namun seiring dengan perkembangannya industri ditahun 90-an
membuat CFD makin dibutuhkan pada
berbagai aplikasi lain. Contoh sekarang ini banyak sekali paket-paket
softwareCAD menyertakan konsep CFD yang dipakai untuk menganalisa
stress yang terjadi pada desain yang dibuat. Pemakaian CFD secara umum dipakai untuk memprediksi :
a. Aliran dan panas
b. Transfer massa
c. Perubahan fasa seperti pada proses melting, pengembunan dan
pendidihan
d. Reaksi kimia seperti pembakaran
e. Gerakan mekanis seperti piston dan fan
f. Tegangan dan tumpuan pada benda solid
g. Gelembung elektromagnetik
CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida. Mulai dari
aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida.
Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida, konservasi energi, momentum, massa,
serta species, penghitungan dengan CFD
dapat dilakukian. Secara sederhana proses penghitungan yang dilakukan oleh
aplikasi CFD adalah dengan
kontrol-kontrol penghitungan yang telah dilakukan maka kontrol penghitungan
tersebut akan melibatkan dengan memanfaatkan persamaan- persamaan yang
terlibat. Persaman-persamaan ini adalah persamaan yang membangkitkan dengan
memasukan parameter apa saja yang terlibat dalam domain. Misalnya ketika suatu
model yang akan dianalisis melibatkan temperatur berarti model tersebut
melibatkan persamaan energi atau konservasi dari energi tersebut. Inisialisasi
awal dari persaman adalah boundary condition. Boundary condition
adalah kondisi di mana kontrol-kontrol perhitungan didefinisikan sebagai
definisi awal yang akan dilibatkan kekontrol-kontrol penghitungan yang
berdekatan dengannya melalui persaman-persamaan yang terlibat.
|
a.
Prepocessor
Prepocessor
adalah tahap dimana data diinput mulai dari pendefinisian domain
serta pendefinisian kondisi batas atau boundary condition. Ditahap ini
juga sebuah benda atau ruangan yang akan dianalisis dibagi-bagi dengan jumlah
grid tertentu atau sering juga disebut dengan meshing.
b.
Processor
Tahap
selanjutnya adalah processor, pada tahap ini dilakukan proses
penghitungan data-data input dengan persamaan yang terlibat secara iteratif.
Artinya penghitungan dilakukan hingga hasil menuju error terkecil atau hingga
mencapai nilai yang konvergen. Penghitungan dilakukan secara menyeluruh
terhadap volume kontrol dengan proses integrasi persamaan diskrit.
c.
Post processor
Tahap akhir
merupakan tahap post processor di mana hasil perhitungan
diinterpretasikan ke dalam gambar, grafik bahkan animasi dengan pola warna
tertentu.
Hal yang paling mendasar mengapa konsep CFD (softwareCFD)
banyak sekali digunakan dalam dunia industri adalah dengan CFD dapat dilakukan analisis terhadap suatu sistem dengan
mengurangi biaya eksperimen dan tentunya waktu yang panjang dalam melakukan
eksperimen tersebut. Atau dalam proses design enggineering tahap yang
harus dilakukan menjadi lebih pendek. Hal ini yang mendasari pemakaian konsep CFD adalah pemahaman lebih dalam akan
suatu masalah yang akan diselesaikan atau dalam hal ini pemahaman lebih dalam
mengenai karakterisrik aliran fluida dengan melihat hasil berupa grafik,
vektor, kontur dan bahkan animasi.
Tata Cara Menjalankan Program
CfdesignV.10
A. Membuka Program CFDesignV.10
1.
Langkah pertama buka program
CfdesignV.10 melalui Desktop
komputer anda klik/enter progam
CFDesignV.10
Gambar 1.1 CFD Pada Menu dekstop
Gambar 1.2 CFD Pada Menu
all program
Atau bisa melalui klik start,
all programs, CFdesign 10.0, klik program
CFDesign10.0
2.
Langkah kedua dapat secara langsung melalui program PRO-E, perhatikan gambar di bawah ini,
Gambar 1.3 Progran CFD
pada Pro-Engineering
Setelah progam CFD terbuka,
Gambar
1.4 Logo CFD
Tata Cara Navigasi Menggunakan Mouse Dalam CFDesignV.10
Gambar 1.5 Perintah mouse
|
1.2 TUJUAN PENULISAN LAPORAN
Setelah melaksanakan praktek pembelajaran Pro Engineering di Laboratorium.
Maka mahasiswa
diwajibkan menuliskan laporan sebagai syarat untuk :
- Sebagai tanda bukti mahasiswa, untuk melaksanakan UAS praktek CFD Design di Laboratorium
praktikum.
- Menunujukan bahwa mahasiswa telah mengikuti mata kuliah CFD Design dan mengetahui ilmu dari
mata kuliah tersebut.
- Sebagai bukti bahwa mahasiswa telah menuangkan pikiran kedalam bentuk
tulisan yang dapat diuji kebenarannya.
1.3 METODE PENULISAN LAPORAN
Adapun metode yang mahasiswa gunakan
dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Interview yaitu metode yang dilaksanakan
mahasiswa pada saat praktek CFD Design
di Laboratorium yang tujuannya untuk
bertanya lebih banyak untuk memahami tentang mata kuliah CFD Design tersebut.
2. Melaksanakan
praktek secara langsung tentang apa yang telah di pelajari dalam mata kuliah CFD Design tersebut.
3. Mengambil
referensi dari sebuah buku pedoman mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah CFD Design.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan adalah:
1.
Bab I
(pertama) di kemukan dengan pendahuluan, latar
belakang dan maksud & tujuan yaitu sistematika penulisan agar memudahkan
para pembaca/pengguna untuk mengikuti dan memahami pembahasan laporan ini.
2.
Bab II (kedua)
menguraikan tentang teori dasar dari CFD
3.
Bab III (ketiga) berisi Analisa
Latihan Praktikum
4.
Bab IV (keempat) berisi Analisa Ujian Praktikum
5.
Bab V (kelima) berisi Kesimpulan
6.
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
CFD (Computational Fluid Dynamics)
CFD adalah analisa
system yang mencakup aliran fluida,
aliran kalor dan berhubungan dengan fenomena seperti reaksi kimia dengan menggunakan
seperangkat simulasi komputer.
Pemakaian
CFD ini sangat baik diterapkan untuk mencakup semua penggunaannya di dalam
dunia industri diantaranya : Aerodinamik
pada pesawat terbang dan kendaraan, menganalisa gaya angkat, pergerakan air
yang dihasilkan oleh perahu, pembakaran dalam engine dan turbin gas
pada power plan, aliran didalam
putaran lubang pada mesin turbo, percampuran dan pemisahan polimer moulding dalam proses kimia dll.
Penggunaan CFD
pada penelitian dimaksudkan untuk memvisualisasikan aliran di dalam sebuah vortex dan memberi informasi property aliran yang sulit diperoleh
secara menyeluruh dalam sebuah eksperimen. Proses komputasi atau
perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam CFD berdasarkan hukum Navier-Stokes.
Computational Fluid Dynamics
(CFD) adalah sebuah
analisis system yang melibatkan
aliran fluida, perpindahan panas dan
fenomena terkait seperti reaksi kimia dengan cara simulasi berbasis komputer. Teknik ini sangat handal dan meliputi cakupan luas dalam area industry dan non industry. Beberapa contohnya yaitu :
·
Aerodinamika pesawat dan kendaraan : lift dan drag
·
Hidrodinamika kapal
·
Pembangkit
Tenaga : pembakaran dalam mesin IC
dan turbin gas
·
Mesin turbo : aliran dalam
laluan rotating, diffuser dsb.
·
Rekayasa electrical dan electronic
: pendingin peralatan termasuk microchip
·
Rekayasa proses kimia : mixing dan separation, polymer moulding
·
Lingkungan internal dan eksternal gedung
: beban angin dan pendinginan/ventilasi
·
Rekayasa kelautan : beban
struktur off-shore
·
Rekayasa
lingkungan : distribusi polutan dan anak sungai
· Oceanografi dan hidrologi : aliran
sungai, muara, laut
· Meteorologi :
prediksi cuaca
· Rekayasa biomedis : aliran darah melalui arteri dan vena
- Keunggulan/keuntungan teknik analisis
ini dibandingkan dengan pendekatan eksperimen dalam sebuah desain system
fluida yaitu :
a.
Reduksi
substansial waktu dan biaya untuk desain baru.
b.
Kemampuan
studi system yang tidak mampu dikontrol dengan eksperimen (misal system yang sangat luas).
c.
Kemampuan
studi system dalam kondisi berbahaya pada dan di luar batas kinerja normal
(seperti pada studi keselamatan dan scenario
kecelakaan)
d.
Detil
hasil yang lebih banyak secara praktis
Sistem analisis CFD tersusun dari
beberapa algoritma numeric (disebut Code), yang terbagi oleh 3 elemen sebagai
berikut :
- Pre-processor
Merupakan bagian input suatu problem fluida
ke sebuah program CFD melalui interface dan tranformasi lanjut ke
dalam sebuah bentuk yang sesuai untuk solver.
Langkah-langkah pengguna dalam tahap pre-processing
yaitu :
- Definisi geometri region analisa :
domain komputasional
- Pembuatan grid : pemecahan
domain menjadi beberapa sub domain yang lebih kecil dan non overlapping : sebuah grid (mesh) atau volume atur/elemen
- Pemilihan fenomena fisik dan kimia
yang perlu dimodelkan
- Definisi properties fluida
- Spesikasikan kondisi batas yang sesuai
pada sel-sel yang berhimpit dengan batas domain
Solusi sebuah problem fluida (kecepatan, tekanan,
temperature dsb) didefinisikan di setiap nodal di dalam masing-masing sel.
Akurasi sebuah solusi CFD ditentukan
oleh jumlah sel dalam grid. Secara umum, semakin besar jumlah sel semakin baik
akurasi solusi. Baik akurasi solusi dan biaya hardware computer serta lama kalkulasi tergantung kepada
halusnya/rapatnya grid. Mesh-mesh optimal sering merupakan non-uniform : lebih rapat pada area di
mana variasi-variasi banyak terjadi dari poin ke poin dan lebih jarang pada
region dengan perubahan yang sedikit. Kemampuan teknik (self) adaptive meshing telah membantu pengembangan CFD guna otomatikal penghalusan grid
untuk area dengan variasi yang padat. Sekitar 50% waktu proyek CFD di industry tercurah pada pendefinisian geometri domain dan penyusunan
grid. Guna meningkatkan produktivitas
pengguna code-code utama sekarang
termasuk interface jenis CAD dan/atau fasilitas import data dari pemodelan surface dan meshing seperti PATRAN
dan I-DEAS. Pre-prosesor hingga saat ini juga membantu user mengakses data library properties fluida umum dan
fasilitas memasukkan model proses fisikal dan kimikal (model turbulence, perpindahan kalor radiatif,
pembakaran) bersama persamaan aliran fluida utama.
- Solver
Terdapat 3 macam teknik solusi numeric : beda hingga (finite difference), elemen hingga (finite element) dan metode spectral. Kerangka utama metode numeric untuk dasar sebuah solver terdiri dari langkah :
- Aproksimasi variable-variabel aliran
yang tidak diketahui dengan fungsi-fungsi sederhana.
- Diskretisasi dengan substitusi
aproksimasi ke dalam persamaan atur aliran dan manipulasi matematis
lanjut.
- Solusi persamaan-persamaan aljabar.
Perbedaan utama di antara ketiga macam teknik adalah pada cara aproksimasi
variable-variabel aliran dan proses diskretisasi.
Metode Beda Hingga
Menggambarkan variable tidak diketahui Φ sebuah problem
aliran dengan cara sampel-sampel titik pada titik-titik nodal sebuah grid dari garis koordinat. Ekspansi
Deret Taylor terpotong sering dipakai untuk membangun aproksimasi-aproksimasi
beda hingga derivative Φ dalam suku-suku
sampel-sampel titik Φ di masing-masing titik grid dan tetangga
terdekat. Derivatif tersebut muncul
dalam persamaan atur digantikan oleh beda hingga menghasilkan persamaan aljabar
untuk nilai-nilai Φ di setiap titik grid. Smith (1985) memberikan sebuah perhitungan komperhensif dari
seluruh aspek metode beda hingga.
Metode Elemen Hingga
Menggunakan fungsi-fungsi potong (piecewise) sederhana (missal linier
atau kuadratik) pada elemen-elemen untuk menggambarkan variasi-variasi local variable aliran yang tidak
diketahui Φ. Persamaan atur terpenuhi secara tepat oleh solusi eksak Φ. Jika
fungsi-fungsi aproksimasi potong untuk Φ disubstitusikan ke dalam persamaan,
terdapat sebuah ketidak pastian hasil (residual)
yang didefinisikan untuk mengukur kesalahan. Kemudian residual (kesalahan) diminimalkan melalui sebuah pengalian dengan
sebuah set fungsi berbobot dan mengintegrasikannya. Hasilnya diperoleh
sekumpulan persamaan aljabar untuk koefisien-koefisien tak diketahui dari
fungsi-fungsi aproksimasi. Teori elemen hingga awalnya dikembangkan untuk
analisis tegangan struktur. Untuk sebuah standar aplikasi fluida adalah Zienkiewics dan Taylor (1991).
Metode Spektral
Mengaproksimasikan variable Φ dengan deret Fourier terpotong atau deret Polinomial Chebyshev. Aproksimasi tidak
secara local namun valid di semua domain komputasional, mengganti tak diketahui
dalam persamaan atur dengan deret-deret terpotong. Batasan yang membawa ke
persamaan aljabar untuk seluruh koefisien deret Fourier dan Chebyshev
diberikan oleh konsep residual berbobot mirip dengan elemen hingga atau membuat
fungsi aproksimasi serupa dengan solusi eksak pada sebuah nilai dari
titik-titik grid. Informasi
selebihnya dapat diperoleh dalam Gottlieb
dan Orszag (1977).
Metode Volume Hingga (Finite Volume)
Awalnya dikembangkan untuk special
formulasi beda hingga, algoritma numeric
terdiri dari langkah :
· Intergrasi persamaan atur aliran fluida di seluruh volume atur (hingga)
dari domain solusi
· Diskretisasi dengan substitusi beragam aproksimasi beda hingga untuk
suku-suku persamaan terintegrasi proses aliran seperti konveksi, difusi dan
sumber. Akan dikonversikan persamaan integral menjadi sebuah sistem persamaan aljabar.
· Solusi persamaan-persamaan aljabar dengan metode iterative
Langkah awal, integrasi volume atur, membedakan metode volume hingga dari
seluruh teknik CFD. Hasilnya
menggambarkan konservasi (eksak) properties
relevan di setiap sel ukuran hingga. Relasi yang jelas antara algoritma numeric dan prinsip konservasi fisis
dasar memberikan sebuah ketertarikan dan konsep yang lebih mudah bagi para enginer.
Konservasi variable umum aliran Φ contohnya sebuah komponen kecepatan atau
entalpi, dalam sebuah volume hingga dapat digambarkan sebagai keseimbangan di
antara bermacam proses berkecenderungan menambah atau mengurangi. Dengan kata
lain :
- Post-processor
Hasil perhitungan modul solver berupa nilai-nilai numerik (angka-angka) variabel-variabel
dasar aliran seperti komponen-komponen kecepatan, tekanan, temperatur dan
fraksi-fraksi masa. Dalam modul post-processor
nilai-nilai numerik ini diolah agar pengguna dapat dengan mudah membaca dan
menganalisis hasil-hasil perhitungan CFD.
Hasil-hasil ini dapat disajikan dalam bentuk grafis-grafis ataupun
kontur-kontur distribusi parameter-parameter aliran fluida. Selain itu juga,
modul post-processor menghitung
parameter-parameter desain seperti koefisien gesek, Cd, Cl, Fluks panas ,
Gaya-gaya yang dikembangkan aliran fluida, Torsi, Daya dan lain sebagainya.
2.2 EFD
(Engineering Fluid Dynamics)
Perkembangan terbaru dari CFD untuk aplikasi enggineering adalah EFD (Enggineering Fluid Dynamics). EFD telah terkombinasi secara langsung
dengan software permodelan 3 dimensi (3D CAD) yang telah umum digunakan,
seperti: Inventor, NX, Solid Works, Catia
dll. Kelebihan dengan adanya permodelan 3 dimensi ini adalah:
- Waktu yang diperlukan untuk mendesain
suatu system aliran fluida lebih cepat.
- Mereduksi biaya yang diperlukan untuk
membuat prototype secara fisik karena telah digantikan simulasi 3D.
- Meminimalisasi kesalahan pada tahap
design.
Beberapa aplikasi pengguaan EFD pada dunia industri :
- Simulasi aerodinamis pada bodi mobil.
- Simulasi semburan
bahan bakar pada ruang bakar.
- distribusi
kecepatan pada pipa dan valve, dll.
EFD adalah resolusi terbaru dari CFD (Computational Fluid Dynamics) yang
disebut Engineering Fluid Dynamics. EFD merupakan program CFD dengan fitur yang lebih lengkap dan
canggih dibandingkan dengan CFD untuk
pengguna AutoCAD, CATIA, Solid Works dan
lain lain. EFD
mengkombinasikan semua langkah-langkah simulasi dimulai dari penggunaan data 3D CAD untuk pemodelan ,pemecahan
masalah dan hasil visualisasi dalam satu program yang mudah digunakan. Dengan kata lain EFD merupakan CFD yang
mempunyai orientasi pada proses. EFD pada dasarnya sama dengan CFD pendahulunya.Akan tetapi ada 7 kelebihan utama yang membuat EFD lebih cepat dan mudah digunakan
serta lebih akurat. Mengkombinasikan EFD dengan CAD memampukannya menjadi sebuah program simulasi yang sangat
canggih yang bermanfaat untuk:
- Mengimprove performa, functional dan reliability dari produk.
- Mengurangi cost produksi
- Meminimalisasi kesalahan dalam mendesain
Dengan kelebihan kelebihan yang dimiliki oleh EFD,maka para penggunanya dapat menghemat banyak waktu dan
meningkatkan kinerja produktivitas karena dapat menekan biaya pembuatan prototype dan pengujiannya,yang dapat
digantikan dengan membuat simulasinya pada EFD.
Tujuh kunci teknologi yang membuat EFD
lebih maju dibandingkan dengan CFD (7Key Technologies):
1. DC
:Direct CAD to CFD Concept
2. EVI:Engineering vs Analysis User
Interface
3. DVA :Design Variant Analysis
4. RAM :Intelligent Rectangular
Adaptive Mesh
5. MWF :Modified Wall Functions
6. LTTM :Laminar Transitional
Turbulent Modelling
7. ACC :Automatic Convergence
Control
Contoh –contoh penerapan
dari software EFD ini yaitu :
- Di bidang Otomotif : penentuan sifat aerodinamik pada bagian
kendaraan, aliran di katup dan silinder.
- Di bidang proses industri : analisa
blade pompa, proses terjadinya kavitasi pada pompa maupun pipa, Heat Exchanger. - Di bidang
Elektronika : analisa aliran thermal di dalam assembli komputer, pada tata letak server
database.
- Di bidang HVAC (Heat Ventilating Air Conditioner) : distribusi aliran
udara dan temperatur, parameter kenyaman tata letak
ruangan.
- Di bidang kesehatan : kontaminasi
udara, air, atau fluida lainnya. Keuntungan dalam memakai EFD diantaranya :
·
Dengan
mudah mengintegrasikan berbagai macam factor yang saling mempengaruhi aliran
fluida.
·
Untuk
mengoptimalkan disain perhitungan yang melelahkan yang membutuhkan tingkat
ketelitian sangat tinggi.
·
Menghemat
ongkos biaya pengujian eksperimental dan waktu.
·
Memberi
kemudahan dan kecepatan dalam trouble-shooting dan pengambilan keputusan
apabila terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh human error.
·
Dapat
menyelesaikan secara bersamaan pada proses perpindahan panas konveksi, konduksi dan radiasi.
·
Otomatisasi
perubahan radiasi dengan menampilkan factor perhitungan.
·
Otomatisasi
pemuatan kondisi syarat batas pada solar
boundry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar